Saturday, September 4, 2010

DEBU DEBU

DEBU DEBU




Debu debu musim kering menerobos sayapnya
pada langit bertabir pekat
sarat awan melapisi senyum seorang perawan
di kaki senja
takal angin kesiluan membenih cemburu
dari kelat pahit selaut gusar
meliuk ke udara dalam rembang dan tegar
melempias gumpal ingin
menguntum mekar bait bait santun
gemersik antara bilah bilah jeriji
penantian dalam ruang akhir
menemukan dia pada takdirnya..

Baris baris kesayuan menjadi sebati
melangkahi tapak penuh calar
rentetan pada suatu kelangsungan
gembala itu mengheret kaki lukanya ke muara
nafiri meniup isyarat bagai petanda
pada ukir cinta pohon cemara
atau kisah kasih laut dan pantai
menyelongkari setia.

kelompen
Copyright © kelompen 2009
All Rights Reserved

No comments:

Post a Comment