Wednesday, September 29, 2010

SEPI


bisik itu
dari rekah bibirmu
pada arus situasi yang sepi
bersama kelenaan mimpi  malam
berlagu melodi indah
walau tanpa jari jemarimu
mengetuk piano hatiku

kembaraku bersama mimpi malam
langkah longlai kuaturkan
meski jantung hatiku retak seribu
bersama pecahan keping keping hati
oleh sendu dan tangisan

masa bukan penentu
cinta dilahirkan
dari pengucapan bibir...


By Mastura Rahmat

No comments:

Post a Comment