bisik itu
dari rekah bibirmu
pada arus situasi yang sepi
bersama kelenaan mimpi malam
berlagu melodi indah
walau tanpa jari jemarimu
mengetuk piano hatiku
kembaraku bersama mimpi malam
langkah longlai kuaturkan
meski jantung hatiku retak seribu
bersama pecahan keping keping hati
oleh sendu dan tangisan
masa bukan penentu
cinta dilahirkan
dari pengucapan bibir...
By Mastura Rahmat
No comments:
Post a Comment